Kendalikan atau Di Kendalikan

Siang itu hujan deras disertai angin yang kencang mengguyur sebuah kota tepatnya di jalan utama kota tersebut. Hujan dan angina kencang tersebut berlansung lama, hingga akhirnya menumbangkan sebuah pohon besar di tepi jalan. Pohon tersebut roboh karena efek angin yang begitu kencang menghempas pohon tersebut beserta akarnya keluar. Pohon tersebut robohnya masuk kedalam jalur jalan utama, otomatis laju kendaraan terhenti seketika. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut tetapi membuat jalan tersebut macet total dalam waktu yang lama. Banyak orang-orang terjebak dalam kemacetan tersebut. Hujan yang reda membuat suara keluhan banyak orang semakin terdengar. Banyak orang keluar dari kendaraannya, bukan untuk mengatasi masalah tersebut tetapi justru saling menyalahkan. Bahkan petugas apparat keamanan pun terlibat dalam suasana yang tida kondusif tersebut, mereka justru saling menyalahkan dan adu argument teori untuk mengangkat sebuah pohon besar agar jalan kembali lancer.

Suasana semakin heboh ketika hujan kembali mengguyur daerah tersebut. Mereka semua bukannya segera mengangkat itu pohon malah kembali masuk kedalam mobil kendaraan masing-masing agar tidak kehujanan. Di tengah suasana yang tidak kunjung membaik itu seorang anak muda yang ada didalam bus kemudian turun dan melepaskan tas sekolahnya. Anak muda yang terlihat duduk di bangku SMP itu langsung berlari mendekati pohon tersebut. Dengan sekuat tenaga dia mendorong pohon tersebut. Dia terus mendorong sambil teriak keras tanpa memohon bantuan orang lainnya.  Orang-orang melihat keheranan, dan mungkin sebagian orang menganggap anak semuda itu bisa mengeluarkan kekuatan supernya.

Akhirnya anak muda tersebut berhenti sejenak. Dan orang-orang sekitar justru malah tertawa melihatnya. Mereka menertawakan aksi anak muda yang gagal tersebut. Lanjut ditengah hujan yang terus mengguyur dengan sisa tenaga yang dia punya segera dia kembali mendorong pohon tersebut. Suaranya terdengar semakin keras. Mendengar suara dan tingkah anak muda itu, ditengah hujan yang deras muncullah anak muda lainnya turun dan langsung berlari membantu anak muda itu untuk mendorong pohon tersebut. Satu demi satu datanglah bantuan dari anak muda lainnya dan terdengar suara teriakan bersama yang semakin keras. Hingga akhirnya semakin banyak pula orang datang membantu mereka yang berusaha mengangkat pohon besar itu. Berbagai kalangan datang untuk gotong royong memindahkan pohon dan Alhasil pohon tersebut mulai tergerak perlahan, terangkat pelan-pelan hingga berhasil tersingkirkan dari jalan. Terbukalah jalan yang bisa dilewati satu demi satu mobil dan kendaraan lainnya. Kemacetan mulai terurai dan keadaan kembali normal dan lancar di jalan tersebut. Banyak Orang memberikan apresiasi kepada anak muda tersebut atas inisiatif mengambil langkah solusi dalam sebuah masalah besar yang di rasakan Bersama.

“Kendalikan Lingkunganmu, Jika tidak bersiaplah dikendalikan oleh Lingkungan seumur hidupmu”

Quote ini bagaikan anak panah bagi saya pada saat itu. Kesalahan saya bertahun-tahun tercerahkan oleh quote tersebut dan memang berdampak di kehidupan saya saat ini. Apa yang bisa kita dapat kita ambil dari sepenggal kisah anak muda diatas adalah Berani mengawali langkah baru ditengah-tengah perbedaan yang tidak kunjung menghadirkan solusi. Dia sadar bahwa kekuatannya seorang diri tak akan mampu mengangkat pohon sebesar itu. Tetapi dia mempunyai keyakinan dan keberanian bahwa seribu langkah akan tercapai hanya diawali dengan langkah pertama. Dia melihat mereka yang sebenarnya mempunyai kekuatan lebih besar dan punya tanggung jawab penuh atas masalah tersebut tidak melakukan solusi tapi justru menambah hadirnya masalah baru. Dengan keberaniannya mengawali langkah baru dan dia sadar bahwa akan diremehkan oleh orang lain karena dianggap gila atas tindakannya, tetapi justru inisiatif dan keberaniannya lah yang merubah keadaan lingkungan menjadi berbeda. Inisiatif dan keberaniannya lah yang menjadi solusi untuk lingkungan tersebut.

Cerita tersebut seringkali terjadi pada diri kita, Bisa jadi selama ini kita memilih untuk dikendalikan lingkungan daripada mengendalikan lingkungan. Dengan dasar malu, merasa sebagai orang baru, merasa tidak layak, atau justru kita yang menjadi trouble makernya. Saran saya dimana kita berpijak selain kita peka terhadap lingkungan support atau justru melemahkan potensi, jadilah orang yang memegang Kendali di lingkungan sebelum Anda dikendalikan oleh lingkungan seumur hidup. Pemegang kendali tidak harus mempunyai posisi atau jabatan. Pemegang kendali berawal dari diri kita sendiri, tunjukkan potensi Kita karena disitulah akan terlihat apa lingkungan tersebut support atau justru lingkungan tersebut ingin melemahkan kita dengan cara mengendalikan kita terhadap budaya buruk yang mengakar pada lingkungan tersebut.  Akan ada yang meremehkan, akan ada yang menertawakan, dan akan ada pula yang menganggap kita gila, tetapi ketahuilah inisiatif untuk melakukan langkah awal perubahan selalu dibutuhkan untuk mereka yang ingin mencapai tujuan besar didal kehidupannya, sekalipun ia dianggap sebagai orang gila dan dijauhi oleh banyak orang.

“TUHAN mengumpulkan umatNYA berdasarkan Hati umatnya, Jika Engkau dikumpulkan dengan Keburukan maka pilihannya ada 2 yaitu Engkau adalah utusan perubahan atau Masih banyak Keburukan di dalam Hatimu, Renungkanlah” Jika didalam diri kita merasa berat untuk berhijrah pada lingkungan yang sudah lama kita tempati, lingkungan yang temui setiap harinya hanya dikarena takut dibilang sombong oleh orang lain, takut dinilai buruk, takut menyimnggung peraasaan mereka, maka saran saya adalah perlahan-lahanlah dalam melakukannya